Nama : Dio
Rahadian Pam
NIM :
115030400111003
Jurusan : Administrasi Perpajakan / 2011
Menurut saya sebenarnya tidak ada indikator bahwa seorang pemimpin telah berhasil memimpin suatu negara. Secara rata-rata iya namun secara mutlak tidak. Karena terkadang ada seorang pemimpin yang berusaha untuk melakukan usaha yang maksimal namun masih saja ada diantara orang yang dipimpinnya bertindak sekuler dan masa bodoh. Seperti apa yang digambarkan oleh Indonesia saat ini, sebenarnya dalam berbagai hal sistem yang sudah diciptakan oleh petinggi negeri ini sudah baik namun ada saja masyarakat yang menganggapnya sebagai hal yang tidak berarti bahkan aturan-aturan atau sistem yang dibuat malah membahayakan mereka dan bahkan ada yang tidak tahu apa sebenarnya terjadi namun menganggapnya buruk tanpa alasan yang jelas. Seperti halnya Direktorat Jenderal Pajak telah menciptakan suatu system yang bisa membuat “penjahat rakyat” lenyap di bumi pertiwi ini, namun masih saja ada orang-orang yang menentang hal itu karena berbagai alasan tapi sebenarnya mereka menolak karena tidak mau kejahatannya terbongkar. Jadi dari kasus di atas kita mengetahui bahwa untuk menentukan keberhasilan dari kepemimpinan seorang pemimpin bukan hanya pemimpin yang bertanggung jawab seluruhnya terhadap amanah yang diembannya namun juga dibutuhkan kesadaran dan dukungan dari rakyatnya sebagai “pelengkap” berjalannya suatu visi misi pemimpin.
Saya
setuju bila dikatakan pemimpin sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada
kerendahan hati (humble). Karena sejatinya antara pemimpin dan rakyat
seharusnya tidak ada jurang yang memisahkan, mereka seharusnya adalah sebagai
sahabat rakyat, dimana secara ideal sahabat yang baik adalah sahabat yang harus
siap sedia mendengar keluh kesah sahabatnya dan membantu mereka dengan cara
apapun supaya sahabatnya bisa ceria kembali. Menjaga mereka dari siapapun yang
ingin menyakitinya. Dan itulah sejatinya seorang sahabat. Tampaknya hal-hal
seperti itu yang belum dimengerti oleh banyak pemimpin saat ini. Disaat rakyatnya
mengadukan nasibnya kepada pemimpin namun pemimpin tersebut susah dihubungi dan
jarang ada untuknya. Kepada siapa lagi dia mengadu atas nasibnya itu? Dimana
rakyat merasa bahwa sahabatnya telah melupakan dia untuk mengemban tugas yang
lebih penting agar posisinya tetap terjaga.
Selain itu idealisme juga perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin. Yang paling baik adalah pemimpin yanmg idealis dan kompromis, seperti
apa yang dicontohkan oleh seorang Nelson Mandela. Namun banyak pemimpin saat
ini yang idealis namun tidak kompromis dikarenakan tuntutan dari bawahannya
untuk tidak berkompromistis. Jika suatu negara mengadakan perdamaian dari
negara-negara yang sudah jelas-jelas menindasnya hal itu jarang terjadi. Jika
itu terjadi maka rakyat yang ada dibawahnya akan menolaknya mentah-mentah. Maka
dari itu perlu adanya partisipasi dan pengertian yang diberikan kepada
rakyatnya untuk mendidik rakyatnya menanamkan paradigma ini. Sehingga dengan
begitu pemimpin tersebut juga berkontribusi untuk menciptakan perdamaian dunia.
Tapi ada juga pemimpin yang idealis namun kompromistis, meskipun dengan
keputusan seperti itu banyak bawahan yang merasa bahwa pemimpinnya licik,
seperti apa yang dilakukan Presiden SBY yang memilih jalan damai terhadap
Malaysia ketimbang perang, dimana disebabkan dengan berbagai pertimbangan
meskipun Malaysia sudah mulai merengek-rengek beberapa pulau di Indonesia untuk
jadi miliknya. Dan membutuhkan usaha ekstra keras dari pemerintah untuk
menanamkan paradigma yang baik bagi rakyatnya tersebut.
Menjadi seorang pemimpin, memang harus dibutuhkan visi
misi yang jelas dan konsisten mengemban amanah dalam rangka pencapaianh tujuan
dari visi misi itu sendiri. Pengakuan dan kesadaran yang timbul dari orang-orang
yang dipimpin pun juga mengambil bagian
yang sangat penting sebagai indikator keberhasilan dari seorang pemimpin. Pemimpin
pun memang harus rela jika sebuah tugas diselesaikan dengan baik maka
orang-ornag berkata bahwa itu adalah kerja keras mereka walaupun dibalik itu
semua ada seorang keberadaan seorang pemimpin yang setia meng-organizing dan
me-motivating mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar