Rabu, 21 November 2012

Comment on an Article : Kepemimpinan Bagaimana Seharusnya by Heru Susilo


Nama                         : Dio Rahadian Pam
NIM                 : 115030400111003
Jurusan         : Administrasi Perpajakan / 2011

            Menurut saya sebenarnya tidak ada indikator bahwa seorang pemimpin telah berhasil memimpin suatu negara. Secara rata-rata iya namun secara mutlak tidak. Karena terkadang ada seorang pemimpin yang berusaha untuk melakukan usaha yang maksimal namun masih saja ada diantara orang yang dipimpinnya bertindak sekuler dan masa bodoh. Seperti apa yang digambarkan oleh Indonesia saat ini, sebenarnya dalam berbagai hal sistem yang sudah diciptakan oleh petinggi negeri ini sudah baik namun ada saja masyarakat yang menganggapnya sebagai hal yang tidak berarti bahkan aturan-aturan atau sistem yang dibuat malah membahayakan mereka dan bahkan ada yang tidak tahu apa sebenarnya terjadi namun menganggapnya buruk tanpa alasan yang jelas. Seperti halnya Direktorat Jenderal Pajak telah menciptakan suatu system yang bisa membuat “penjahat rakyat”  lenyap di bumi pertiwi ini, namun masih saja ada orang-orang yang menentang hal itu karena berbagai alasan tapi sebenarnya mereka menolak karena tidak mau kejahatannya terbongkar. Jadi dari kasus di atas kita mengetahui bahwa untuk menentukan keberhasilan dari kepemimpinan seorang pemimpin bukan hanya pemimpin yang bertanggung jawab seluruhnya terhadap amanah yang diembannya namun juga dibutuhkan kesadaran dan dukungan dari rakyatnya sebagai “pelengkap” berjalannya suatu visi misi pemimpin.
            Saya setuju bila dikatakan pemimpin sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble). Karena sejatinya antara pemimpin dan rakyat seharusnya tidak ada jurang yang memisahkan, mereka seharusnya adalah sebagai sahabat rakyat, dimana secara ideal sahabat yang baik adalah sahabat yang harus siap sedia mendengar keluh kesah sahabatnya dan membantu mereka dengan cara apapun supaya sahabatnya bisa ceria kembali. Menjaga mereka dari siapapun yang ingin menyakitinya. Dan itulah sejatinya seorang sahabat. Tampaknya hal-hal seperti itu yang belum dimengerti oleh banyak pemimpin saat ini. Disaat rakyatnya mengadukan nasibnya kepada pemimpin namun pemimpin tersebut susah dihubungi dan jarang ada untuknya. Kepada siapa lagi dia mengadu atas nasibnya itu? Dimana rakyat merasa bahwa sahabatnya telah melupakan dia untuk mengemban tugas yang lebih penting agar posisinya tetap terjaga.
            Selain itu idealisme juga perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Yang paling baik adalah pemimpin yanmg idealis dan kompromis, seperti apa yang dicontohkan oleh seorang Nelson Mandela. Namun banyak pemimpin saat ini yang idealis namun tidak kompromis dikarenakan tuntutan dari bawahannya untuk tidak berkompromistis. Jika suatu negara mengadakan perdamaian dari negara-negara yang sudah jelas-jelas menindasnya hal itu jarang terjadi. Jika itu terjadi maka rakyat yang ada dibawahnya akan menolaknya mentah-mentah. Maka dari itu perlu adanya partisipasi dan pengertian yang diberikan kepada rakyatnya untuk mendidik rakyatnya menanamkan paradigma ini. Sehingga dengan begitu pemimpin tersebut juga berkontribusi untuk menciptakan perdamaian dunia. Tapi ada juga pemimpin yang idealis namun kompromistis, meskipun dengan keputusan seperti itu banyak bawahan yang merasa bahwa pemimpinnya licik, seperti apa yang dilakukan Presiden SBY yang memilih jalan damai terhadap Malaysia ketimbang perang, dimana disebabkan dengan berbagai pertimbangan meskipun Malaysia sudah mulai merengek-rengek beberapa pulau di Indonesia untuk jadi miliknya. Dan membutuhkan usaha ekstra keras dari pemerintah untuk menanamkan paradigma yang baik bagi rakyatnya tersebut.
            Menjadi seorang pemimpin, memang harus dibutuhkan visi misi yang jelas dan konsisten mengemban amanah dalam rangka pencapaianh tujuan dari visi misi itu sendiri. Pengakuan dan kesadaran yang timbul dari orang-orang  yang dipimpin pun juga mengambil bagian yang sangat penting sebagai indikator keberhasilan dari seorang pemimpin. Pemimpin pun memang harus rela jika sebuah tugas diselesaikan dengan baik maka orang-ornag berkata bahwa itu adalah kerja keras mereka walaupun dibalik itu semua ada seorang keberadaan seorang pemimpin yang setia meng-organizing dan me-motivating mereka.